RZNEWS – Sebanyak 130 siswa SMK di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai mendapat kesempatan masuk dan belajar ke area operasi PT Pertamina Hulu Rokan di Duri dalam rangka kunjungan industri migas dan kampanye keselamatan kerja pada Rabu (21/6) waktu itu.
Pelajar diajak berkeliling ke wilayah operasi PHR ini berasal dari SMK Negeri 3 Mandau, SMK Negeri 5 Dumai dan SMK Perminyakan Dumai.
Manager External Communications & Stakeholder Relation (ECSR) North PHR Rudi Arief menyebut bahwa kegiatan ini program pembelajaran secara langsung untuk mengenalkan ke pelajar tentang dunia industri dan wawasan dunia kerja usai lulus sekolah nanti.
Selain edukasi, juga upaya mengkampanyekan faktor keselamatan sebagai komponen utama dalam industri migas dan bahkan di atas dari target kinerja produksi.
“Sebagai aset vital negara, PHR merupakan bagian dari kegiatan industri migas yang terus mengedepankan keselamatan, terutama sumber daya manusia,” kata Rudi, Jumat (23/6).
Dijelaskan, kunjungan industri ini merupakan wujud kepedulian PHR untuk memberikan edukasi kepada masyarakat secara umum dan institusi sekolah secara khususnya.
PHR juga memberikan kontribusi dalam pemenuhan kurikulum yang mensyaratkan kunjungan industri sebagai salah satu kriteria yang harus dipenuhi.
“Harapan kami dengan kegiatan ini dapat memberikan nilai tambah bagi siswa terhadap perilaku selamat di area kerja maupun saat berkendara serta masyarakat sekitar fasilitas pompa minyak, jaringan pipa, dan jaringan tiang listrik PHR,” sebut Rudi.
Kemudian, agar bisa mengetahui posisi Pertamina Hulu Rokan diantara banyaknya institusi dan anak perusahaan Pertamina dan memberikan pengetahuan tambahan untuk melengkapi teori di sekolah khususnya alur proses kegiatan migas.
Melalui kunjungan industri ini, siswa antusias untuk mengetahui tentang dunia kerja yang juga sejalan dengan program vokasi PHR bekerjasama dengan Politeknik Caltex Riau atau PCR.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi siswa dan masyarakat, sehingga bisa diterapkan aspek keselamatan ini dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara, Guru Pendamping SMKN 5 Dumai Yanuar menilai edukasi industri migas ini merupakan kesempatan bagus dan berharga untuk siswa dalam memahami dan menerima informasi terkait dunia kerja sesungguhnya langsung dari ahli.
“Ini merupakan kesempatan berharga, dan semoga ilmu dan pengalaman ini jadi pembelajaran untuk bekal masa depan. Kami berterima kasih kepada PHR atas kesempatan ini,” ungkapnya. rz