RZNEWS – PT Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai terus mematangkan rencana perluasan area buffer zone atau kawasan zona aman dengan gencar sosialisasi dan menampung seluruh masukan dan aspirasi dari masyarakat terdampak serta pihak terkait.
Manager Humas dan CSR KPI Dumai Agustiawan menjelaskan bahwa pembentukan zona aman ini untuk mengantisipasi apabila terjadi insiden dalam kilang yang berdampak langsung ke masyarakat terdekat, sehingga diwajibkan ada zona aman.
Sebelumnya KPI Dumai telah memiliki buffer zone dengan area penduduk antara 15 sampai 675 meter, namun Ditjen Migas Kementerian ESDM merekom agar ditambah luas buffer zone selebar 50 meter dari pagar kilang, sesuai kajian Synergy Risk Management Consultants.
Untuk rencana perluasan buffer zone ini sudah dipetakan beberapa fasilitas umum terdampak serta lahan dan bangunan milik masyarakat dari pagar kilang minyak Pertamina Dumai.
Beberapa fasilitas akan terdampak penambahan luas buffer zone kilang Dumai ini antara lain, bangunan berupa rumah dengan estimasi sebanyak 374 rumah, 1 SMP, 2 PAUD dan 1 masjid, dengan luas lahan mencapai 128.485 meter persegi dan luas bangunan 17.500 m2.
“Rencana perluasan area buffer zone kita mulai dengan sosialisasi, inventarisasi dan identifikasi lahan per September 2023 ini. Kemudian penaksiran angka penggantian tanah dan lahan terdampak oleh kantor jasa penilai publik independen pada Oktober 2023 nanti,” kata Agustiawan, Jumat (8/9/23).
Dikatakan Agus, kegiatan sosialisasi kepada masyarakat ini diadakan untuk membuka ruang diskusi dan bermusyawarah mencapai mufakat terkait penetapan harga pembelian, sebelum direalisasikan pembayaran ganti rugi pada Desember 2023.
Dia mengapresiasi kehadiran dan dukungan Pemkot Dumai dan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi atas rencana perluasan area buffer zone kilang Dumai ini, dan berharap dapat berjalan lancar dan memberikan solusi terbaik bagi semua.
KPI Dumai, lanjutnya, juga sosialisasikan potensi keadaan darurat di area kilang minyak dan fungsi buffer zone dalam penanganan kondisi tersebut dengan sistem proteksi dan peringatan dini untuk meminimalisir akibat buruk.
Sementara, Walikota Dumai H Paisal diwakili Asisten II Syahrinaldi mengapresiasi kecepatan KPI Dumai dalam menyelesaikan tindaklanjut insiden April 2023 lalu dan menjelaskan terkait pentingnya buffer zone.
“Buffer zone merupakan kawasan pembatas antara kilang dan pemukiman masyarakat. Lakukan evaluasi secara menyeluruh dan mendalam dan diharapkan kita semua paham dan mengerti terkait pentingnya buffer zone ini,” kata Syahrinaldi. razak