RZNEWS – Aksi unjukrasa puluhan orang di PT Sari Dumai Oleo pada Kamis (9/3) kemarin dianggap tidak mewakili masyarakat dan mencederai kesepakatan bersama yang pernah dibangun di awal awal dimulainya pembangunan perusahaan Apical Group tersebut.
Ini disampaikan Ketua Serikat Pekerja Pemuda Pancasila Unit PT SDO Amir Hamzah kepada wartawan dengan mengeluarkan pernyataan sikap pada Jumat (10/3/23).
Menurutnya, SP3 menolak aksi massa yang mengatasnamakan masyarakat Lubuk Gaung, karena segenap pengurus dan anggota bongkar muat yang mendapat pekerjaan di PT SDO merupakan anak tempatan, dan merasa tidak terwakilkan dengan unjuk rasa tersebut.
Dalam kegiatan bongkar muat di PT SDO, lanjutnya, juga disepakati bersama pembentukan Group Bongkar Muat SP3 dengan 3 grup, yaitu SP3, , GrupPekat atau ahli waris dan Grup P4L yang menaungi masyarakat di 4 RT.
“Kami juga menolak terbentuknya grup bongkar muat baru dan akan tetap berpegang teguh pada kesepakatan awal bahwa kegiatan bongkar muat dilaksanakan oleh tiga 3 grup,” sebut Amir.
Pernyataan sikap ini, merupakan bentuk kekecewaan group Bongkar Muat PT SDO terhadap aksi massa yang dianggap telah menciderai kesepakatan bersama seluruh masyarakat berkepentingan dalam kegiatan perindustrian di PT SDO, khususnya pengelolaan tenaga kerja bongkar muat yang dibuat pada 30 Maret 2021 lalu.
Selanjutnya, Group Bongkar Muat SP3 Kawasan PT SDO menganggap terjadinya gejolak dalam aksi massa tersebut merupakan imbas dari persoalan internal grup bongkar muat yang dulunya diawal pembentukan sejalan bersama.
“Dibuat pernyataan sikap ini demi menjaga kondusifitas pembangunan dan nama baik masyarakat Lubuk Gaung. Kehadiran SDO sejauh ini sudah banyak membantu masyarakat tempatan dengan kerjasama yang dibangun,” demikian Ketua SP3 Unit PT SDO Amir Hamzah.
Diberitakan, aksi massa unjukrasa atas nama Forum Masyarakat Lubuk Gaung dan Malaya Research and Development ini menuntut PT SDO memperhatikan lingkungan sekitar yang terdampak dari pembangunan pabrik dengan melaksanakan segala bentuk kegiatan untuk pelestarian lingkungan.
Dalam orasi, massa meminta perusahaan untuk membangun infrastruktur pendukung di sekitar operasi pabrik, aspirasi selanjutnya diminta SDO aktif memberdayakan masyarakat serta pemenuhan pelayanan dasar kepada warga seperti kesehatan dan pendidikan.
Humas PT SDO Agung Winoto dalam mediasi dipimpin Camat Sungai Sembilan Hergustiman mengatakan bahwa seluruh aspirasi dan tuntutan massa akan diserap dan dibcarakan dengan manajemen.
Terkait pelestarian lingkungan, perusahaan sudah beberapa kali melaksanakan bakti sosial gotong royong dan penghijauan dengan masyarakat sekitar.
Sedangkan terkait infrastruktur, Agung menjawab setiap rencana pembangunan selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan untuk meningkatkan fasilitas jalan, jembatan dan lain sebagainya di sekitar Kelurahan Lubuk Gaung.
“Kami serap dulu aspirasi bapak ibu untuk dibahas bersama managemen. Kami juga mohon dukungan warga untuk kelancaran operasional perusahaan,” kata Agung.
Aksi massa yang berakhir hingga pukul 12.00 Wib itu berjalan dengan kondusif, dan mendapat pengawalan aparat hukum dari Polres Dumai dipimpin Kabag Ops Kompol Y Basri didampingi Kasat Intelkam AKP.S Sijabat dan Kapolsek Sungai Sembilan AKP B Purba serta Danramil Sungai Sembilan Kapten Arh H Sitorus. rd