RZNEWS – Dimulai sejak Tahun 2021, Pertamina Hulu Rokan secara konsisten telah menjalankan 30 program tanggung jawab sosial perusahaan dengan mengandeng berbagai mitra untuk memberi manfaat ke masyarakat.
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto menyebut bahwa dari awal hanya 10 program, kini PHR telah melaksanakan 30 program TJSP dengan 21 mitra pelaksana.
“Dari 30 program TJSP ini jumlah penerima manfaat bertambah dari 5 ribu menjadi 21 ribu warga pemanfaat. Artinya program yang kita jalankan ini berdampak baik ke masyarakat dengan 4 kali lipat jumlah penerimanya,” kata Rudi, Rabu (5/4/23).
Program TJSP di Provinsi Riau, lanjutnya, melingkupi sejumlah bidang, diantaranya bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Seluruh program itu tercakup ke dalam 12 dari 17 target atau goals dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Dijelaskan, salah satu program CSR PHR bidang lingkungan ialah bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau membentuk kawasan Ecoeduwisata Bandar Bakau di Dumai mengandeng Kelompok Pecinta Alam Bahari dalam program konservasi hutan mangrove.
Kolaborasi PHR dan LPPM Unri ini untuk menjaga lingkungan di pesisir Riau dan program mendukung kegiatan konservasi ekosistem mangrove dengan memberdayakan masyarakat tempatan di Kelurahan Pangkalan Sesai Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai.
Tim PHR dan LPPM Unri rutin memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dengan memanfaatkan kawasan seluas 2,6 hektare, ditambah lagi berbagai fasilitas pendukung, seperti pusat informasi, panggung teater, sarana jalur bakau dari beton dan infrastruktur lain.
“Kita berkomitmen menjadi perusahaan terdepan dalam upaya pelestarian hutan dan kawasan mangrove di Indonesia,” demikian Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto.
Diketahui, PHR merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.
Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya.
Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan. rz