RZNEWS – Dulunya warga di dusun ini bergantung dengan sumber air dari sungai untuk mandi cuci kakus karena tidak ada sumber air lain dan hanya satu satunya.
Air Sungai Dayang di Jalan Jalan Water Intake ini hanya bisa dipakai untuk MCK, sedangkan keperluan air minum warga terpaksa beli air mineral atau air galon isi ulang di dusun sebelah dengan berjarak jauh dan harga lumayan mahal.
Pemakaian air sungai untuk keperluan hidup sehari hari warga sudah berlangsung cukup lama dan bertahun tahun. Warga Dusun Beringin ini tidak punya pilihan lain disamping memanfaatkan sumber air berwarna seperti teh tersebut.
Saat melihat dari dekat perkampungan ini pada Minggu (6/10/2024) lalu, diketahui juga bahwa kebutuhan air bersih di Desa Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis ni dulunya sempat tercemar dan membuat warga terpaksa menampung air hujan untuk keperluan sehari hari.
Kesulitan air bersih ini sangat dirasakan warga karena tidak ada sumber air lain kecuali Sungai Dayang. Air tercemar juga berpengaruh terhadap kesehatan warga setempat dan anak anak terancam kekurangan gizi alias potensi mengalami stunting.
“Warga sangat bergantung sumber air untuk mandi cuci kakus dari Sungai Dayang, karena tidak ada lagi sumber air. Kesehatan warga terganggu jadinya dan memang saat itu kami tidak bisa berbuat apa apa akibat keterbatasan sumber daya manusia dan permodalan,” kata seorang warga setempat, Uri Hardidi saat itu.
Dikatakan Uri, lalu pada Tahun 2021 kesulitan air bersih warga ini mulai mendapat perhatian dari PT Kilang Pertamina Internasional RU Dumai dan Sei Pakning membantu mengatasi problem air bersih tersebut.
Dengan memanfaatkan lahan kosong di komplek Masjid Al Innayah seluas 1/3 hektare, warga difasilitasi pembuatan program filtrasi air gambut atau Filagam
Program Filagam ini dimulai dengan pembekalan sumber daya manusia terkait pengolahan air gambut menjadi air bersih dan layak serta pelatihan penggunaan fasilitas instalasi pengolahan air.
Kemudian dibangun IPA dengan bak air baku kapasitas 60 ton dan beberapa bak proses pencucian atau penjernihan air menggunakan serbuk biji kelor.
Sebagai lokal hero, Uri bersama 9 warga lainnya mengaku sangat terbantu dengan pelatihan diberikan Pertamina RU Sei Pakning oleh pemateri Perwira KPI atau sebutan untuk pekerja yang memiliki keilmuan tentang program Filagam tersebut.
Proyek pipanisasi filagam dimulai Pertamina saat itu dengan membangun jaringan pipa sepanjang lebih kurang 900 dari hulu ke hilir Sungai Dayang. Kemudian dibangun pula Instalasi pengolahan air bersih yang diperkirakan menelan biaya ratusan juta rupiah.
Pembangunan jaringan pipa sekaligus dengan pemasangan pipa sambungan rumah dan fasilitas umum. Untuk bahan baku serbuk biji kelor, Uli bersama rekan lainnya swadaya dengan menanami bibit nya dan membuka peluang ekonomi bagi warga yang bisa menyiapkan bahan utama penjernihan air ini.
Tidak hanya itu, untuk menjalankan instalasi pengolahan air bersih ini Pertamina juga membantu dukungan kelistrikan bertenaga Surya dengan kapasitas 8050 Wp.
Agar pengelolaan filagam ini terkoordinir, maka dibentuklah koperasi dengan nama Kelompok Tirta Muda beranggotakan 10 orang warga yang memiliki komitmen bersama dan siap menjalankan bisnis penjualan air bersih tersebut secara terbuka.
Program filagam dengan bahan baku serbuk biji kelor ini yang terpenting juga mengangkat kearifan lokal masyarakat dan daerah tempatan. Agar selalu tersedia, diprogramkan juga menanam pohon kelor di rumah rumah warga dengan pola 1 rumah 2 tanaman biji kelor.
Juga karena kebutuhan serbuk biji kelor ini sangat vital dan menjadi bahan pokok utama pengolahan air bersih. Biji kelor dikeringkan dan diblender ke dalam bak air penampung sehingga menghasilkan air bersih.
“Mulai dari permodalan, pelatihan dan peralatan serta fasilitas lain dan dukungan kelistrikan kami dibantu oleh Pertamina. Kami bersyukur sekali kesulitan air bersih kini sudah teratasi berkat kepedulian Pertamina melalui inovasi filter air gambut ini,” ungkap Uri.
– Sumber cuan baru dari Budidaya Ikan
Dukungan KPI Sei Pakning tidak berhenti disitu saja. Setelah pipanisasi dan IPA terbangun, kemudian dikembangkan lagi Budidaya Ikan Metode Bioflok dengan nilai investasi sebesar Rp30 juta.
Pertamina membangunkan 6 kolam ikan metode bioflok ini untuk dilakukan budi daya oleh Kelompok Tirta Muda sebagai peluang baru pendapatan masyarakat. Diawal budidaya, KPI Sei Pakning membantu 300 bibit Ikan Lele dan Nila.
Seiring berjalan waktu, usaha budidaya kolam ikan Bioflok ini berkembang dan turut berkontribusi menambah pendapatan warga.
“Kolam ikan ini menjadi sektor usaha lain bagi kelompok kami, dan juga sangat didukung penuh Pertamina dengan bantuan bibit, pembuatan kolam sistem terpal dan listrik. Sedangkan untuk kebutuhan pangan ikan kami mandiri,” ucap Uri lagi.
Dari kegiatan budidaya ikan ini warga mendapatkan sumber cuan baru untuk mendukung perekonomian keluarga. Warga yang dulunya tidak memiliki pekerjaan tetap kini sudah ada aktivitas sehari hari yang menopang faktor ekonomi untuk kebutuhan sehari hari.
– Sukses kembangkan usaha air minum RO
Setelah lepas dari ketersulitan air bersih untuk MCK, Pertamina Pakning kembali menggelontorkan dana tanggung jawab sosial kemasyarakatan atau TJSL untuk pembuatan usaha penjualan air minum dengan teknologi Reverse Osmosis (RO) yang telah tersertifikasi.
Usaha air minum galon ini bagian dari paket komplit bantuan Pertamina untuk masyarakat Dusun Beringin agar bisa mendongkrak lagi pendapatan ekonomi kelompok dan keluarga.
Uri kembali menyampaikan pujian kepada Kilang Minyak Pertamina Pakning yang tak berhenti peduli dan membantu warga dengan permodalan dan inovasi teknologi lewat usaha penjualan air minum sistem RO per galon.
Selain membantu penyediaan air minum yang higenis untuk warga tempatan dan dusun sebelah, KPI Pakning turut juga membeli air galon produksi Kelompok Tirta Muda ini buat kebutuhan perkantoran sebanyak 100 galon perhari.
Agar kualitas air minum bersumber dari pengolahan air bersih Filter Air Gambut ini steril dan layak untuk kesehatan, Badan Usaha Milik Negara atau BUMN migas tersebut juga memfasilitasi pengujian kadar air di lembaga laboratorium resmi bersertifikat dan sesuai baku mutu air minum standar Kementerian Kesehatan.
“Kami tidak berhenti bersyukur bisa bertetangga dengan KPI RU Sei Pakning ini karena memiliki rasa kepedulian tinggi terhadap kebutuhan warga. Kehadiran Pertamina telah melepaskan kami dari kesulitan memperoleh air bersih dan kesusahan secara ekonomi,” ungkap Uri.
– Bangga dengan ketekunan warga jadi mandiri
Manager Commrel dan CSR KPI RU Sei Pakning Rahmad Hidayat memuji ketekunan dan keseriusan warga bersama kelompok Tirta Muda dalam mengelola jaringan air bersih ini, karena selain mengatasi kesulitan akses air bersih, juga menjadi sumber pemasukan ekonomi untuk sehari hari.
Pertamina Pakning, lanjutnya, sangat prihatin dengan kesulitan air bersih warga yang bisa berdampak pada kualitas kesehatan. Sehingga dengan kemampuan sumber daya yang ada dan perwira pertiwi memiliki keilmuan soal pengolahan air bersih mencetuskan ide membantu kesulitan warga memperoleh kebutuhan dasar hidup tersebut.
Perusahaan sangat senang dan bangga karena keberadaan filagam sangat berdampak positif pada masyarakat, khususnya bagi warga di Dusun Beringin sehingga saat ini mereka dapat mengakses air bersih.
“Saat ini akses air bersih sudah dinikmati 116 kepala keluarga untuk kehidupan sehari-sehari. Kami sangat bangga akhirnya warga bisa mandiri dan mengembangkan unit usaha dikelola bersama ini,” kata Rahmad.
Dilanjutkan, peran Uri sebagai lokal hero dalam keberhasilan filagam ini sangat penting karena telah mampu mendorong semangat dan kemandirian kelompok dalang mengembangkan diri dan program.
Keberadaan lokal hero juga berhasil mendorong kolektivitas masyarakat dan kelompok menyelesaikan permasalahan dihadapi masyarakat Dusun Beringin.
KPI berinvestasi sekitar Rp300 juta untuk pembangunan unit filagam dan fasilitas pendukung lainnya. Saat ini aktivitas di filagam telah didukung listrik tenaga surya dengan kapasitas 8050 Wp.
Terkait kolam ikan bioflok, bantuan Infrastruktur melalui pembangunan fasilitas kolam budidaya dan atap serta bantuan pengembangan kapasitas melalui pelatihan budidaya ikan dengan metode bioflok yang dilaksanakan dalam 2 tahap.
Kemudian untuk penyediaan kebutuhan air minum di kantor awalnya membeli air mineral, dan setelah ada usaha penjualan air minum RO, kini menggunakan air produksi kelompok Tirta Muda ini.
“Dukungan kelistrikan juga kami salurkan karena sebagian besar kegiatan dilakukan kelompok membutuhkan tenaga listrik mulai dari pengolahan air bersih pada filtrasi, pengolahan air minum melalui RO, hingga budidaya ikan yang menggunakan aerator,” demikian Rahmat.
Inovasi Filagam ini kemudian membuat KPI Unit Sei Pakning meraih anugerah Silver Awards kategori pemberdayaan ekonomi dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2023.
Penghargaan lainnya, Proper Emas 2022, Bengkalis TJSL Awards 2022, TOP CSR 2023, Indonesia CSR Excellence Award 2023, dan Indonesia Green Awards 2023.
– Pj Bupati : Terimakasih Pertamina
Melihat sumbangsih tidak terbatas diberikan KPI Sei Pakning ini, membuat Penjabat Bupati Bengkalis Drs Akhmad Sudirman Tavipiyono MM, MA terkesima dan menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada perusahaan pengolah bahan bakar minyak negara ini.
“Kami terimakasih sekali dengan dukungan dukungan Pertamina yang berdampak baik bagi kelangsungan hidup masyarakat. Silahkan Pertamina menyalurkan program sosial kemasyarakatan dan kami berharap terus dilanjutkan dan diperluas lagi,” kata Pj Bupati Akhmad Sudirman pada Selasa (22/10/2024) di Kantor Camat Mandau. rz