RZNEWS – Mendukung kemajuan sektor pariwisata di Provinsi Riau, Pertamina Hulu Rokan kembangkan program pengembangan desa wisata, dan mengadakan sertifikasi kompetensi pemandu wisata bagi kelompok sadar wisata.
Sertifikasi pemandu wisata ini kerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Riau sebagai bagian dari komitmen PHR meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) industri pariwisata.
Manager CSR Pertamina Hulu Rokan Pinto Budi Bowo Laksono menjelaskan bahwa pengembangan sektor kepariwisataan Riau ini diharap dapat mendukung pembangunan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat khususnya di desa wisata binaan PHR.
“Semoga kelompok sadar wisata menjadi lebih profesional, dan pada akhirnya dapat mendukung upaya Pemerintah Riau dalam mempromosikan potensi wisata ke tingkat nasional bahkan internasional,” kata Pinto Budi kepada wartawan di Dumai, Sabtu (30/12/23).
Sertifikasi pemandu wisata sudah dilaksanakan PHR dan STP Riau dengan pelatihan kiat mengelola potensi wisata daerah selama tiga hari, mulai 11 – 13 Desember 2023 lalu di Pekanbaru, diikuti 20 peserta berasal dari sejumlah desa wisata binaan PHR.
Sedangkan untuk kompetensi dan sertifikasi pemandu wisata dilaksanakan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pramindo.
Materi dibahas diantaranya, pembuatan laporan pemandu wisata, menangani situasi konflik, mengkuti prosedur kesehatan, keamanan dan keselamatan (K3), melakukan kerjasama dengan kolega dan wisatawan, mengembangkan dan memutahirkan pengetahuan pariwisata.
Melalui standarisasi kompetensi pemandu wisata ini, memberikan peluang bagi penggiat pariwisata untuk terus mampu mengembangkan paket wisatanya hingga menggali kemampuang story telling dalam mempromosikan potensi wisata di daerah masing-masing.
“Sertifikasi ini untuk menjamin kualitas layanan bagi pemandu, dan memastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan cukup dalam memberikan layanan berkualitas kepada wisatawan. Hal ini mencakup pengetahuan tentang destinasi wisata, sejarah, budaya, dan keterampilan komunikasi baik,” kata Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Riau Eni Sumiarsih.
Sementara, Sekretaris Dinas Pariwisata Riau Ade Yudishtira mengatakan Pemprov Riau mengapresiasi PHR dan STP Riau secara konsisten mendukung kemajuan pariwisata Riau.
Standar kompetensi kerja nasional ini penting guna meningkatkan kemampuan dan kompetensi pemandu wisata agar mampu bersaing dalam industri pariwisata baik di Riau maupun tingkat nasional.
“Pemandu wisata penghubung antara wisatawan dan desitinasi wisata. Mengingat cukup esensial dalam pengemasan, maka diperlukan pemandu wisata yang tangguh dan terampil. Terimakasih PHR dan STP Riau atas dukungan mencerdaskan SDM Pariwisata di Riau,” kata Ade.
Sejak awal, potensi pariwisata di Riau telah menjadi fokus PHR melalui strategi program desa wisata, baik itu SDM maupun produk ekonomi kreatif. Dengan menggandeng STP Riau sebagai mitra pelaksana, PHR berupaya mengembangkan potensi wisata berbasis masyarakat atau community based tourism/CBT).
Beberapa capaian pernah diraih diantaranya, Desa Wisata Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis dengan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 kategori Daya Tarik Pengunjung dan berhasil masuk Museum Rekor Muri Indonesia (MURI).
Kemudian Desa Koto Mesjid di Kabupaten Kampar dikenal dengan Desa Wisata Kampung Patin, Juara I Regional Wilayah I Sumatera Lomba Desa/Kelurahan 2023 tingkat nasional yang diadakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
PHR juga turut mendorong pengembangan potensi wisata Pulau Belimbing di Bangkinang, Kampar menyimpan banyak potensi wisata alam dan kearifan lokal yang sarat dengan budaya.
Selanjutnya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru yang ikonik, memiliki nilai sejarah dan budaya. rz