RZNEWS – Sekretaris Lembaga Adat Melayu Riau Kota Dumai Datuk Januarizal mengapresiasi kebijakan Pimpinan PT Perkasa Abdi Bhuana (Prabhu) karena mengakomodir keinginan belasan tenaga satuan pengamanan bekerja dengan kontrak setara.
Keputusan 13 tenaga sekurity ini berkontrak hingga Desember 2024 ini terungkap dalam pertemuan lanjutan LAMR Dumai bersama Project Manager Bidang Pengamanan PT Prabhu Arrigo Hagi Rushdie bersama Koordinator Pengamanan Nasional Rasbangun, pada Rabu (20/3/24) kemarin sore.
Terhadap persoalan ini, LAMR Dumai mendorong PT Prabhu agar mempertimbangkan para pekerja tidak menjadi korban dan dibuatkan kontrak kerja yang lazimnya juga berlaku di perusahaan pada umumnya.
“Kami apresiasi dan lega akhirnya pihak perusahaan dapat menyetujui harapan dari LAMR. Artinya kita sama sama membela hak masyarakat untuk bekerja secara ideal dan didukung penuh oleh PT Prabhu,” kata Datuk Januarizal didampingi Sekretaris Majelis Kerapatan Adat Ahmad Khadafi dan Penyelaras Bidang Ketenagakerjaan dan Koperasi DPH LAMR Dumai Tengku Said M Rozali, Kamis.
Sementara, Project Manager Bidang Pengamanan PT Prabhu, Arrigo Hagi Rushdie menjelaskan bahwa Prabhu sudah menjadi Vendor PT Pertamina Gas Negara (PGN) bidang pengamanan sejak 2018 lalu.
Menindaklanjuti persoalan ini, Arrigo mengakui Prabhu sepakati melakukan penandatanganan kontrak kerja 13 pekerja Satpam hingga Desember 2024. Masa kerja bisa diperpanjang apabila sekurity mampu memenuhi target kerja ditetapkan, salah satu terkait postur tubuh dan kinerja.
“Kami senang bisa silaturahmi ke LAMR Dumai ini dan kebetulan saya sudah membawa kontrak kerja yang akan ditandatangani oleh teman teman sekurity dengan masa kerja hingga Desember 2024,” kata Arrigo.
Terkait ketentuan dalam membuat komitmen kerja ini, diakui Arrigo bahwa perusahaan terus menyesuaikan peraturan dengan kebutuhan dan kondisi terkini. Termasuk salah satu aturan bagi tenaga sekurity harus memiliki postur tubuh yang ideal.
Agar postur tubuh sekurity terjaga tetap ideal, PT Prabhu menjalankan program Samapta atau pelatihan kebugaran setiap 6 bulan sekali, ditambah lagi medical chek up rutin dan penilaian fisik.
“Setiap tahun ketentuan terus mengalami perubahan. Postur tubuh dirasa harus ideal karena tenaga satpam mesti siap siaga kapan dan dimanapun saja. Karena itu kami menjalankan program kebugaran sebagai nantinya tolak ukur dalam perjanjian kerja,” sebutnya.
Program Samapta dan kinerja ini nantinya akan menjadi tolak ukur dan dasar pertimbangan perusahaan dalam melakukan perpanjangan kontrak.
Setelah melalui mediasi dan dua kali pertemuan difasilitasi LAMR Dumai, akhirnya permasalahan tenaga sekurity di PT PGN ini bisa selesai dan berakhir dengan baik antara PT Prabhu dengan pekerja. rz