RZNEWS – Inovasi baru Pertamina Hulu Rokan dalam upaya pemboran sumur minyak dan gas (migas) di lapangan Wilayah Kerja (WK) Rokan dengan Open-hole Slotter Liner (Pensl) berhasil menghemat biaya hingga Rp4,5 miliar per sumur.
Executive Vice President Upstream Business PHR Edwil Suzandi mengatakan, PHR mendapat limpahan sejak alih kelola lapangan-lapangan yang sudah mature atau menua. Namun, hal itu bukan alasan untuk tidak produktif.
“Inovasi para perwira telah mematahkan anggapan kami tidak produktif. Karena itu kami terus memberi ruang bagi anak-anak bangsa yang tergabung di PHR untuk melakukan inovasi,” kata Edwil kepada pers, Jumat (1/3/24).
Manager Well Development SLO PHR Muhamad Irfan mengatakan, sebelumnya dalam upaya pemboran sumur, diperlukan rig (instalasi) pemboran untuk melakukan perekahan (fracturing) sumur yang lapisan batuannya berkualitas rendah atau low quality reservoir (LQR), di mana fluida mengandung minyak sulit mengalir.
Proses fracturing dilakukan menggunakan rig khusus. Dengan rencana pemboran yang masif di PHR dan jumlah rig fracturing yang terbatas, membuat daftar tunggu menjadi panjang.
Melalui inovasi Pensl, proses rig pemboran untuk perekahan ini tidak lagi diperlukan. Sehingga berdampak pada tidak ada waktu tunggu atau antrean pemboran yang lama, dan otomatis berdampak pada penghematan biaya pemboran.
“Dengan inovasi Pensl ini bisa memangkas hingga 50 hari waktu pemboran untuk masuk ke rencana produksi atau put on production (POP). Metode Pensl ini juga berhasil menghemat biaya pemboran hingga rata-rata Rp 4,5 miliar per sumur,” kata Irfan.
Dia menambah, dari uji coba 20 sumur di lapangan Balam South WK Rokan, terdapat kenaikan produksi rata-rata sebesar 400 barel minyak per hari (BOPD).
Selain itu, lanjut Irfan, melaui inovasi Pensl ini, PHR memberikan penambahan keuntungan (revenue growth) dan penghematan senilai Rp 140 miliar dari 20 sumur tersebut bagi negara.
Dalam proyeksinya, Irfan memperkirakan penerapan metode Pensl hingga akhir tahun dapat menghasilkan revenue growth dan penghematan biaya hingga Rp 210 miliar bagi negara hingga akhir 2024 ini.
Inovasi Pensl juga membawa putra-putri PHR di Blok Rokan menerima penghargaan sebagai ‘Best Innovation Project’ dalam ajang ‘Project Management Award’ yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku subholding upstream Pertamina pada Februari kemarin. rz