RZNEWS – Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan kembali mengirim tim trauma healing dan bantuan kemanusiaan tahap kedua ke lokasi terdampak bencana di Kabupaten Agam Sumatera Barat, Rabu (3/12) pagi.
Total 42 personel tim trauma healing diberangkatkan dalam misi fokus penanganan di wilayah Agam yang mencatat korban terbanyak.
Kemudian bantuan sosial tahap kedua, meliputi, paket sembako dan kebutuhan pokok, mobil tangki air untuk desa yang masih kesulitan air bersih, peralatan dapur umum lapangan, satu unit alat berat dozer untuk membuka akses desa yang terisolir, dan satu kontainer pendingin jenazah, untuk membantu penyimpanan jenazah korban yang belum teridentifikasi.
Polda Riau kembali menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana dengan memberangkatkan tim dan bantuan logistik dipimpin Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Riau Kombes Ino H.
Kombes Ino menjelaskan bahwa keberangkatan personel dan tim relawan kali ini difokuskan untuk membantu percepatan pemulihan psikologis para korban, terutama anak-anak dan lansia yang mengalami trauma pascabencana banjir bandang dan longsor.
“Pemberangkatan sekaligus pelepasan tim trauma healing Polda Riau berkolaborasi mahasiswa HIMPSI Riau akan menuju Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam yang merupakan salah satu wilayah dengan jumlah korban terbanyak,” kata Kombes Ino.
Sebelumnya, Polda Riau telah mengirimkan 290 personel bekerjasama dengan masyarakat dan aparat setempat untuk membantu evakuasi, membuka akses terisolir, serta menyalurkan bantuan sosial.
Polda Riau juga terus berkoordinasi intens dengan Polda Sumatera Barat guna memastikan seluruh bantuan tepat sasaran.
“Tujuan utama kehadiran polisi adalah kemanusiaan hadir untuk masyarakat, membantu mereka yang sedang tertimpa musibah. Saat ini kita melihat tiga provinsi terdampak bencana besar, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” jelas Ino.
Polda Riau menilai kebutuhan masyarakat tak hanya sebatas bantuan logistik, tetapi juga pemulihan psikososial.
“Korban mengalami ketakutan, kecemasan, kesedihan, bahkan ancaman psikologis lainnya. Karena itu, tim trauma healing ini sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan secara normal dan mengembalikan senyum anak-anak maupun para lansia,” sebutnya.
Pengiriman kontainer pendingin ini menurutnya penting karena banyak jenazah yang ditemukan namun belum teridentifikasi dan belum ada pihak keluarga yang datang.
“Kami berharap fasilitas ini dapat membantu proses identifikasi oleh tim DVI,” tutur Kombes Ino.
Kombes Ino menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas dan kerja nyata Polda Riau bersama seluruh elemen masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi mahasiswa HIMPSI Riau yang ikut terlibat. Ini adalah wujud kepedulian kita bersama untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang berduka,” tutupnya. rz












