RZNEWS – Warga RT 022 Kelurahan Jayamukti Ujang menilai Lurah Jayamukti Rusli gagal dalam memediasi warga di Jalan Siliwangi Gang Tuk Nuar terkait penolakan pembangunan drainase dan persoalan limbah rumah tangga yang dialirkan ke jalan umum.
Menurut dia, genangan air limbah rumah tangga persis mengalir di depan Musholla. Dengan ada penolakan pembangunan parit menjadi catatan yang tidak baik atau gagal untuk jabatan lurah Jayamukti.
Adanya penolakan pembangunan parit untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak dapat titik temu. Sehingga bertahun-tahun limbah rumah tangga menggenangi jalan dan merusak jalan. untuk hal kecil seperti ini tidak ada solusi karena penolakan pembangunan parit oleh warga yang sengaja membuang limbah tersebut.
“Kalau memang tidak jadi pembangunan parit, pak lurah harus tegaskan bagi pembuang limbah rumah tangga ke jalan, karena mengganggu bagi pengguna jalan dan jemaah ke Musholla,” kata Ujang, Senin (22/5) kepada wartawan.
Lanjutnya, ada beberapa rumah yang dengan sengaja membuang air limbah rumah tangga tersebut ke jalan. Selain itu, diketahui di lokasi tersebut juga tidak ada parit untuk membuang air limbah rumah tangga.
“Ada tiga rumah yang saya tau membuang limbah rumah tangganya ke jalan,” ujarnya.
Disisi lain, jemaah Musholla Sudirman meminta pihak terkait dapat segera menindaklanjuti laporan ini karena sudah sangat menganggu warga.
“Sudah lapor juga ke pak RT hingga pak lurah, tapi masih belum juga ada kejelasan. Kalau tidak ada solusi dan himbauan tegas, maka kami akan ambil jalur hukum, melaporkan warga yang sengaja membuang limbah tersebut,” tutupnya.
Terpisah, Lurah Jayamukti Rusli dikonfirmasi media mengatakan, bahwa sudah beberapa kali membuat pertemuan bersama warga. Namun, ada satu warga yang belum bisa ditemui hingga saat ini.
“Pada intinya, mereka tidak menolak tapi ingin ditembuskan aliran airnya dan masalahnya ada pada pemilik tanah diujung gang belum bisa ditemui,” ujar Rusli.
Menurutnya, lurah akan membuat tim untuk menyelesaikan masalah ini. Pihaknya akan melakukan eksekusi di lapangan bersama tim yang dibentuk.
“Kita bentuk tim, jika tidak ada titik temu akan kita lakukan eksekusi di lapangan,” tegas Lurah Rusli. rd