Ini upaya PHR agar kawanan Kera tidak muncul saat kunjungan Jokowi ke Dumai

RZNEWS – Dibalik sukses dan lancarnya pelaksanaan Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda PT Pertamina Hulu Rokan Wilayah Kerja Rokan di Dumai dihadiri langsung Presiden Jokowi, ternyata ada cerita menarik yaitu bagaimana mengalihkan perhatian kawanan hewan liar Kera.

Sebelumnya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menetapkan Lapangan Garuda di Blok Rokan PT PHR di Dumai sebagai lokasi peringatan Harlah Pancasila dengan Presiden Jokowi hadir dan bertindak sebagai pemimpin upacara.

Karena kunjungan orang nomor 1 di Objek Vital Nasional (Obvitnas), pengamanan pun tak main-main. Selain pemeriksaan lalu lalang kendaraan dan orang, pengamanan lingkungan juga menjadi perhatian serius.

“Disini ada kawanan yang tak mudah diatur, pak,” lapor seorang petugas keamanan sedikit berseloroh, kepada Paspampres.

Sontak pasukan pengawal presiden ini kaget mendengar ucapan itu. Tapi rupanya yang dimaksud adalah kawanan kera, yang selama puluhan tahun memang hidup berdampingan di area operasi migas PHR di Dumai.

Lapangan Garuda tempat berlangsungnya upacara sejak dulu memang kerap dijadikan tempat upacara peringatan hari-hari besar. Saat upacara berlangsung, terkadang muncul kawanan kera di sudut-sudut lapangan.

Menjadi habitat kera ini karena posisi lapangan dibangun bersamaan dengan kawasan perumahan, area perkantoran dan area operasi yang memang dirancang dengan konsep berwawasan lingkungan.

Di tengah antara area perkantoran operasi PHR dan perumahan terbentang kawasan hutan asli, yang kemudian disebut Taman Wisata Alam (TWA). Kawasan hutan yang bahkan lebih luas dari area operasi PHR di Dumai ini sengaja dijaga keasliannya, sebagai habitat bagi flora dan fauna berbagai spesies. Termasuk kera.

Seorang perwira PHR sekaligus pemerhati hewan langka Budi Koesoemo menyebut bahwa keragaman hayati di kawasan hutan di camp PHR salah satunya terbentuk dari kebiasaan makan serta siklus perpindahan kawanan kera di camp.

“Anda bisa menemukan populasi pohon saga, beringin dan banyak lagi pohon yang bijinya dikonsumsi kera, yang tumbuh selaras dengan jalur populasi kera-kera ini”, terang Budi.

“Maka bagi kami, terutama yang keluarganya tinggal di camp PHR atau bekerja di lapangan, cerita-cerita pertemuan dengan gajah, tapir, kera, beruang, bahkan harimau menjadi kisah yang lumrah”, tambah Budi.

“Hewan liar adalah juri terbaik sebuah upaya konservasi lingkungan. Bila mereka memilih sebuah kawasan untuk hidup, artinya kawasan tersebut memberi rasa aman bagi mereka untuk berkembang” ujar Budi.

Untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara di lokasi, PHR melakukan beberapa upaya untuk memindahkan perhatian kawanan kera.

Antara lain mengosongkan tempat sampah, mengeluarkan jadwal pengumpulan sampah dari fasilitas PHR agar dapat langsung diangkut truk sampah, hingga menyediakan makanan disukai kawanan ini di lokasi yang menjauh dari lapangan upacara.

Dua dari banyak spesies kera yang hidup di lingkungan perumahan dan area operasi PT Pertamina Hulu Rokan Dumai adalah Beruk atau nama latin Macaca Nemestrina dan kera ekor panjang atau Macaca Fascicularis. rz/ris